Sabtu, 31 Januari 2009

fenomena gerhana matahari cincin 26 januari 2009

Secara umum, gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, sedemikian rupa sehingga cahaya Matahari yang biasanya mengenai permukaan Bumi akan terhalang oleh Bulan (lihat gambar di bawah). Apabila seluruh piringan Matahari tertutup sempurna oleh Bulan, kita yang ada di Bumi akan menyaksikan terjadinya gerhana Matahari total (A). Sedangkan, jika bagian tengah Matahari gelap tertutup Bulan namun bagian tepi piringannya masih dapat terlihat dari Bumi, berarti yang sedang terjadi adalah gerhana Matahari cincin (B).



Namun, tidak semua orang di Bumi dapat melihat fase total atau cincin setiap kali gerhana Matahari total atau cincin itu terjadi. Hanya sebagian kecil penduduk Bumi yang dapat melihatnya. Sementara, kebanyakan orang hanya dapat melihat gerhana Matahari sebagian saja (C).

Lintasan Gerhana
Hari Senin tanggal 26 Januari 2009, kita yang berada di Indonesia beruntung karena mendapat kesempatan untuk menyaksikan peristiwa gerhana Matahari. Beberapa wilayah Indonesia bahkan dilewati oleh jalur gerhana Matahari cincin (lihat gambar di bawah). Jalur tersebut diketahui akan melintasi bagian selatan pulau Sumatera (Lampung dan sekitarnya), bagian barat pulau Jawa (Cilegon, Serang, Anyer, dan sekitarnya), dan bagian tengah pulau Kalimantan. Sedangkan, pengamat di wilayah Indonesia lainnya hanya bisa menyaksikan gerhana Matahari sebagian. Jadi, jika Anda ingin menyaksikan GMC, silakan datang ke tempat-tempat tersebut.



Proses GMC itu akan diawali dengan tertutupnya piringan Matahari oleh Bulan pada pukul 15.21 WIB. Kemudian, Matahari berubah menjadi bentuk sabit hingga akhirnya seluruh piringan Bulan sudah berada di dalam piringan Matahari. Inilah yang disebut dengan puncak GMC, yang terjadi pada pukul 16.40 WIB. Kita dapat melihat Matahari berbentuk cincin selama sekitar 6 menit. Setelah itu, Bulan mulai keluar dari piringan Matahari hingga pada pukul 17.52 WIB Bulan sudah benar-benar meninggalkan piringan Matahari sebagai tanda bahwa peristiwa GMC ini sudah berakhir. Jadi, dari perhitungan di atas, berarti waktu yang kita miliki untuk melihat Bulan menutupi Matahari adalah sekitar 90 menit.


1. Cara pengamatan
Anda harus tahu cara yang aman dalam melakukan pengamatan Matahari. Pengamatan Matahari (gerhana atau tidak) tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena energi yang dipancarkan Matahari begitu besar, mata kita dapat menjadi rusak (temporer atau bahkan kebutaan permanen) jika kita melihat Matahari secara langsung (mata telanjang) ataupun dengan alat bantu optik (teleskop, binokular, atau kamera). Setidaknya ada tiga cara aman untuk mengamati Matahari, baik dalam keadaan gerhana atupun tidak. Silakan tentukan cara mana yang menurut Anda bisa Anda lakukan.

Pertama, melihat citra Matahari yang diproyeksikan ke kertas dari kamera lubang jarum (pinhole camera). Kamera ini bisa diciptakan sendiri dengan mudah dan murah dari benda-benda di sekitar kita

Kedua, melihat citra Matahari yang diproyeksikan dari teleskop atau binokular. Cara ini juga murah dan sederhana untuk dilakukan jika kita memiliki dan ingin menggunakan alat bantu optik (misalnya teleskop) untuk mengamati Matahari.

Ketiga, melakukan pengamatan dengan teleskop atau binokular yang dillengkapi dengan filter Matahari khusus yang berguna untuk mengurangi intensitas cahaya Matahari yang masuk ke teleskop atau binokular. Filter ini tersedia di toko-toko penjual peralatan astronomi yang sudah ada beberapa di Indonesia.

sumber berasal dari sini yang telah mengakami pengeditan

3 komentar:

Anonim mengatakan...

wahhh dari atap rumahku keliatan jelas tuh yang kemaren!!!

Anonim mengatakan...

di malang mendung tebal.. gak keliatan apa apa heheheh
tapi jam setengah 5 sore udah kaya mau maghrib

supri mengatakan...

ya....h! nyesel aku ketiduran... tapi katanya teeeh taon ini bakalan 2 kali gerhana matahari.

"Magical Template" designed by Blogger Buster