Rabu, 04 Februari 2009

film "perempuan berkalung sorban" menyesatkan


staf pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fitriyani Aminudin,mengunggkapkan bahwa mereka yang terlibat dalam film perempuan berkalung sorban sama sekali tidak memahami sejarah,karakteristik, dan jiwa pesantren.film itu tidakmenggambarkan keadaan pesantren yang sebenarnya.

Salah satu pesan yang dianggap menyesatkan dalam film itu adalah dialog antara Kiai Hanan, ayah Anissa (Joshua Pandelaky) dengan Annisa (Revalina S Temat). Dalam dialog itu, Kiai Hanan berkata, "Jelas Alquran dan Hadits mengharamkan perempuan keluar rumah sendiri tanpa muhrim, meski untuk belajar." bahkan dialog tersebut di hadirkan secara berulang ulang.



bahkan kan yang sangat disayangkan penggunaan kata ''berdasarkan Alquran dan Hadits'' dalam film itu dinilai sebagai pelecehan terhadap kitab suci yang amat menyakitkan,karena sebenar nya tidak ada stu hadist pun yang melarang perempuan keluar rumah,KH Ali Mustafa Yakub,imam besar masjid istiqlal mengatakan justru yang ada hadist sebalik nya,"Janganlah kamu melarang perempuan-perempuanmu untuk ke masjid (menimba ilmu),'' ujar pakar ilmu hadis tersebut.

kiayai ali juga mnyoroti tentang perempuan berkuda,didalam film tersebut digambarkan bahwa perempuan dilarang naik kuda sedangkan pada zaman nabi perempuan sudah menunggang kuda,jadi menurut kiayi ali film tersebut telah menyebarkan ajaran agama yang salah,selain itu juga didalam film tersebut banyak dialog atau gambar yang membandingkan antara al-Quran serta hadis dengan buku bumi manusia ciptaan pramudia ananta tur.

dan masih bnyak lagi hal2 yang di gambarkan di film tersebut yang tidak sesuai dengan keadaan pesantren sebenarnya,masih menurut fitriyani film itu mengedepankan pesan utama kebebasan yang mencoba membandingkannya dengan pesantren. "Ada sebuah kesalahan fatal, karena mereka (pembuat film) tak mendalami lebih dahulu karakter dan tradisi pendidikan pesantren,'' tegasnya. Ia menilai mereka yang terlibat dalam film itu sangat terlihat sekali ketidakpahaman mereka terhadap sejarah, tradisi, karakteristik dan jiwa pesantren.

duhhh jadi binggung banyak banget ya akhir-akhir ini yang menyesatkan,gak dari perkumpulan yang ngaku2 ajaran baru,neh lagi film,trs apa lagi ntar........pusing ya :(

sumber dari sini yang telah mengalami pengeditan

3 komentar:

supri mengatakan...

lom pernah nonton.. klo kek gini masalahnya, yang salah sutradara apa pengarangnya yah?

Anonim mengatakan...

menurut wakguru, sebaiknya kita tidak mengadili dan memutuskan 'sesuatu' itu sesat. perlu dialog dengan pihak yg terlibat dan kompeten agar bola salju 'kesesatan' tidak semakin menggelinding liar.

zhind mengatakan...

setubuh wakguru,,,,eehhh setuju

"Magical Template" designed by Blogger Buster