Rabu, 04 Februari 2009

harus kah negara ini menjadi negara "bar-bar"

negara kita indonesia adalah negara demokrasi,negara yang menjunjung asas musyawarah untuk mufakat,tetapi tidak jarang kita temukan bentuk kekerasan yang di lakukan hanya untuk mencapai suatu tujuan, harus berapa lagi korban yang di butuhkan untuk mencapai keinginan suatu kelompok atau golongan???apakah tidak ada cara lain selain dengan pengorbanan jiwa masyarakat kita sendiri.....??apakah kita tidak penah berfikir betapa besar kesedihan dan penderitaan dari masyarakat yang menjadi korban dari keegoisan kita,jika kita ingin kembali pada dasar2 negara ini maka sudah jelas kita telah menyimpang dari apa yang diharapkan oleh pendiri2 negara kita ini....
kemarin baru saja saya mendengar berita akan tewas nya ketua DPRD sumatra utara akibat dari aksi unjuk rasa anarkis kelompok masa yang menginginkan pemekaran provinsi tapanuli,menurut informasiyang saya baca massa Protap (provinsi tapanuli) dengan brutal memukuli dan melempari Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat,setelah mengepungnya selama dua jam,hingga akhirnya tewas. Aziz meninggal setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS) Gleni International, Jalan Listrik, Medan yang berada sekitar 300 meter dari Gedung Dewan, tempatnya mengabdi sebagai wakil rakyat,,,



Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat (pakai peci) ketika dievakuasi ke luar ruangan untuk menghindari massa (kiri)

miris sekali,kekerasan bukan lah budaya negara kita,tetapi sekarang kekerasan hampir dapat kita temui dimana-mana,apakah musyawarah yang menjadi asas negara ini hanya akan menjadi sebuah kata2 yang tak berarti??ataukah negara ini telah menjadi negara "bar-bar"....

1 komentar:

zhind mengatakan...

nice info,but what its mean suku bar-bar??? apakah mereka pemakan segala termasuk manusia??? that just DEMONSTRASI YG TIDAK MENGUTAMAKAN DEMOKRASI.... but keep give inspired.. ;)

"Magical Template" designed by Blogger Buster